Selasa, 29 Maret 2011

“Mlaku-mlaku nang Ngayogyokarto”

Prolog.
Bagi kebanyakan orang, Yogyakarta adalah tempat me-recharge diri dari kepenatan hidup. Hhmm…Rasanya, opini itu tidak salah. Yogya dengan budayanya, menawarkan keramahtamahan dan suasana yang nyaman, membuat orang tentram,. tapi tak hanya itu, Yogya juga sarat akan wisata alam dan sejarah.
Sisi lain kehidupan dari masyarakat Yogya juga bisa di bilang jadi salah satu point yg menarik wisatawan.


And the story:

Hari 1 26 Maret 2011

Sabtu, tgl 26 maret'11 jam 6 pagi gw langsung inget kalo belom mandi dan gosok gigi terlebih lom packing. Hari ini kan gw berangkat ke yogya "kota dengan seribu senyum". Aarrrhhhhh...ga sabar nih pengen langsung nyampe aja. setelah berpamitan dengan seisi rumah, akhirnya gw melangkahkan kaki keluar rumah, t-shirt, jeans, cardigan coklat. hadeeuuuh,mantep banget dah gaya berpakaian gw pagi itu..

Seperti biasa ritual kl mau pegi, selalu menyempatkan mendengarkan lagu "perjalanan ini" PADI

Kulayangkan pandangku...melalui kaca jendela...
Dari tempat kubersandar seiring lantun kereta
Membawaku melintasi tempat-tempat yg indah..

Ahhh....kelamaan, langsung reffnya aja!!

Reff:
Kualunkan rinduku...selepas aku kembali pulang
Tak akan kulepaskan dekapku...
karena Kutau pasti aku merindukanmu
Seumur hidupku selama-lamanya


*mau dengar lebih lanjut selakan DL disini


Jam 9:45 AM menuju terminal tanjung priok buat naik Damri, wihh ternyata harus nunggu ampe jam 10:45. sampai di soetha jam 12 siang langsung gw buru2 cek in di counternya AA


Didalam pesawat praktis ga ada yg menarik perhatian gw kecuali para pramugari yg emang dandanannya seksi abiss "maklum kan cowo itu lemah dimata dan cewe lemah di telinga", itu lah sebabnya banyak cowo go*bal.
Huufffggghhh kita lupakan saja tentang mba pramugari tadi, yang menurut gw masuk dalam kategori high maintenance.



Setelah landing di Adisucipto,langsung ketemu giude gw.

Guide: “Sugeng rawuh neng Yogya mas”!!
Gw : “Matur nuwun sanget pak” Kenalin nih pasukan gw Master Krimbad dan John, mereka ini dari Tim Desas desus anti error
Guide: ”........”
Master : ”What’s up bro”
John : ”Piye kabare mas??”
Guide : ”Baik mas John dan master
Gw: Let’s go bro…kita cabut….

Dari Adisucipto menuju hotel di sosrowijayan hanya di tempuh 35 menit melalui jalan darat. Hotel yg gw pilih namanya Hotel Karunia 100rb/malam, Sosrowijayan No.78 Tlp. (0274) 565057. Pokoknya deket banget ke Malioboro (cm 5 menit guling2 dah sampe)



Pantai Depok

sore itu juga gw langsung menuju Pantai Depok, Di antara pantai-pantai lain di wilayah Bantul, Pantai Depok-lah yang tampak paling dirancang menjadi pusat wisata kuliner menikmati seafood. Di pantai ini, tersedia sejumlah warung makan tradisional yang menjajakan sea food, kita langsung berangkat ke pantai Depok. Sebelum makan gw belanja dulu ikannya

Tiket 3rb
Kepiting 1,2kg
Cumi 1/2kg
Udang ¼ kg di lebihin sedikit mungkin karna gw artis kali yak
Ikan Bawel 1/2kg
Total belanjaan 70rb
Ongkos masakin + Aqua 2 Botol + Kopi 2 Gelas 37Rb


murah kan meskipun gw termasuk kategori cowok macho, trendy dan menjadi idola gadis remaja masa kini, kalo urusan tawar menawar mah boleh diadu. hahahahahaa.. ada tips dan triknya. rahasia dooong aaaah..



Sate Klatak

Gw pribadi sebenarnya penasaran banget ama yang namanya “sate klatak” yaitu hasil hubungan gelap antara kambingnya pak Pong Dan sepedanya Ibu Pong, maka jadilah sate klatak.

Maka jam 7:20pm gw sampai di pasar jejeran, Bantul langsung deh menuju warung sate klatak pak Pong. Oh iya warungnya pak Pong ini pernah di datengi selebritis tanah air dari group lawak ada Bajaj, Patrio sampe model kaya anjas, ferdi hasan dan fadly jonathan ini terbukti ada foto2 mereka yang di pajang di warung sate pak pong, Sate klatak ini pada dasarnya anti bumbu lho, maksudnya cm daging kambing ama garem semaunya aja, tapi sodara-sodara setanah air, dagingnya terasa empuk dan gurih, tekstur daging yang terlihat halus di tambah nasi gorengnya ampunnnnn...... enak bener deh.... pokoknya rasanya itu yang ga bisa gw ungkapkan dengan kata-kata disini. yang pasti untuk menggambarkan kelezatannya, gw sampe nambah sate klataknya. hahahahahha.. laper apa doyan yak! range harga masih tergolong murah lah, 22.000 untuk paket sate klataknya dan nasgornya
Nah...tusuk satenya ini juga unik, pake jeruji roda sepeda ontel, katanya sih biar matengnya merata ujar pak Pong.
Asal mula sate klatak sendiri kata pak pong berasal dari suara ketika sate ini di bakar di tungku bunyi ”klatek-klatak” gitu.


waduh kenyang bener deh malem itu, tp gw lom puas sampe disitu karena setelah dari warung pak pong gw langsung menuju Tugu apalagi kalo bukan menyambangi Angkringan Lik man yang udah terkenal ampe mancanegara katanya. Nasi kucing 1 bungkus + sate 4 tusuk + gorengan 2 ama kopi joss total semua hanya 8rb saja murah kan..makin cihuy sambil ngisep Marlboro Light (maklum sponsor jadi harus disebutin)


karna waktu yang sudah larut malem jam 11an gitu deh gw langsung cabut ke Alun2 selatan/kidul niat sih mau coba tantangan menaklukan 2 pohon beringin kembar seperti th 2003 dimana gw dengan suksesnya menaklukan pohon beringin kembar itu, pas udah di tutup mata gw dan pas di puter2 360 derajat tubuh gw dan ketika gw siap melangkahkan kaki-kaki gw untuk berjalan dan Bbbyyyuurrrr...tiba-tiba hujan gede turun langsung gw membatalkan niat gw dan ngibrit cari-cari tempat untuk berteduh...
sambil berlari-lari menyelamatkan diri dari air hujan yang membasahi bumi, tiba-tiba gw melihat sesosok payung yg nganggur tanpa pikir panjang lagi gw ambil payung tersebut dan seketika itu juga ada sosok ibu-ibu berbadan lebar sambil berteriak-teriak "mas, itu payung saya"
oh maaf bu, tak kira punya saya "ujar gw" (padahal gw ga bawa payung hahahaha) ngeles dah..sambil nunggu hujan reda yang tidak reda-reda maka jadilah gw duduk-duduk manis di alun-alun, sambil memandangi cewe-cewe yang lagi keliaran serta sekali-kali ngelirik om-om (yah, ketauan dah kalo menyimpan hasrat pada om-om). lalu gw balik ke hotel karena emang udah larut malem juga, nyampe hotel langsung gw tidur dengan keadaan nyengir karena kekenyangan...wakakakakaka....

Hari ke2 27 Maret 2011

Pagi ini adalah pagi pertama gw di Yogya...
Pagi ini adalah pagi saat gw sendiri
Pagi ini adalah pagi paling hampa dalam nyata
Dan..pagi ini adalah pagi gw masuk angin + mules-mules


keluyuran gw di yogya ampe malem akhirnya membuahkan hasil Masuk Angin Sodara-sodara, Perut kembung, mual-mual, pusing (mudah-mudahan gw ga hamil ya hahahaha.. gak kebayng kan biasa gw cuma pake jeans dan kaos plus cardigan kemana-mana tau-tau gw harus pake daster ibu-ibu hamil hahahaha....

setelah mulesnya agak mendingan pagi-pagi jam 6am sambil ditemani gerimis kecil gw cabut dari hotel niat mau joging di malioboro dan jalan-jalan ke pasar Bringharjo



pasar bringharjonya masih tutup jadi batal deh makan pecel di sana, akhirnya karna ujan juga makin gede gw bergegas balik ke hotel, gw breakfast di hotel aja deh, menu yang gw pilih pancake coklat dan a cup of coffee


Jam 9:15am
Wisata budaya kraton


Kraton berasal dari kata ka+ratu+an=kraton, bisa juga di sebut kedaton, yaitu ke+datu+an=kedaton tempat datu-datu atau ratu-ratu (ratu pantai selatan ko di laut ya tempatnya). Bahasa Indonesianya adalah istana, jadi keraton adalah sebuah istana, tetapi istana bukanlah kraton (nah lho binun gak?) Kraton adalah sebuah istana yang mengandung arti keagamaan, arti filsafat dan arti kulturil (kebudayaan)
Bangunan ini didirikan oleh pangeran Mangkubumi yg bergelar Sri sumaker eh salah Sri Sultan Hamengku Buwono I, pada tahun 1775.

Kraton Yogya penuh dengan arti-arti dari letak bangsal-bangsalnya,ukiran-ukirannya,hiasannya sampai warna gedung-gedungnya mempunyai arti, bahkan pohon-pohonnya juga ada artinya.
Kalo mau tau artinya secara detail, monggo dateng ke yogya...soalnya gw ga hapal semuanya....

Jam bukanya setiap hari 08.30-13 kecuali jumat sampai jam 11.00
Tiket:
Dewasa: Rp.5000 + 1000 buat poto




Benteng Vrederburg, kolonialisme Yogyakarta

Benteng Vrederburg didirikan oleh Belanda untuk mengamankan pemerintahannya pada waktu itu, Fungsi pertahanan benteng ini masih terlihat jelas dimana terdapat meriam belina hehehe salah lagi meriam besar yang di arahkan ke kraton Yogyakarta.

Belakangan benteng ini juga terdapat sebuah monumen yang dapat mengingatkan kembali akan suasana heroik perjuangan bangsa kita ketika merebut kemerdekaan yaitu monumen serangan umum 1 maret.
Museum yang mengisahkan sejarah perjuangan melalui diorama-diorama yang tampak hidup bercerita, selain menjadi museum sejarah perjuangan, benteng Vrederburg kerap dijadikan ajang berbagai acara oleh publik yogya.

Tiket: Dewasa 2000


Tamansari Yogya berarti taman yang indah


Tamansari yogya tidak hanya sekedar taman tempat rekreasi keluarga kerajaan pada zaman itu, namun mempunyai berbagai fungsi diantaranya sebagai camouflage area.

Tamansari yogya didirikan pada tahun 1758 ide awalnya dari pangeran Mangkubumi dengan gelar Hamengku Buwono I dan raden Ronggo Prawirosentiko (Bupati Madiun) sebagai arsiteknya dan Demang Tegis (orang Portugis) sebagai tenaga ahli strukturnya.

Tamansari sangat eksotis dan super romantis ini terbukti banyak sekali orang yang mengadakan sesi pemotretan untuk preweding karna nuansa serta suasana yang "begitu indah" (PADI)

Tamansari Yogya mempunyai dua pintu utama yaitu Gapuro agung dan Gapuro panggung

Bentuk pintu gerbang atau Gapuro sangatlah indah yang merupakan gaya asli Jawa









Objek utama dari Tamansari adalah kolam air yaitu sebagai kolam pemandian para istri-istri Sri Sultan HB I, (andai ku jadi "radja" /rif)konon pada masa itu tamansari digunakan Sultan untuk melihat para istrinya ketika sedang mandi, makanya ada menara yg di buat tinggi sebagai tempat untuk mengamati para istrinya yang sedang mandi (kaya ga ada kerjaan aja Sultan ya)


Uppss...ada nama temen gw nih di Tamansari hahahahhaha.....



Note:
Kalo ke tamansari sama cewe suasana jadi "romantis"
Kalo ke tamansari sama master suasana jadi ”mistis”



setelah cape wisata budaya, langsung kita cabut ke Jl. Wijilan ke tempatnya bu Djum buat makan siang nih dia gudegnya edan men enak tenan pokoknya. dan cucunya bu Djum juga cakep hahahaha...soalnya daristadi liatin gw makan mulu hahahaha.....sayang masih bocah tuh cucunya coba kalo ngga.......



Goa CERME pesona alam yang menakjubkan

Berkesempatan juga menelusuri Goa Cerme. Yap, Goa Cerme yang terletak di imogiri, Bantul, Kenapa eh kenapa namanya "CERME" adalah asal kata dari "CERAMAH"
Filosofinya: kita masuk ke dalam goa ini agar bisa "mengintropeksi diri dan bercermin" melihat bagaimana diri kita selama ini.




Letak goa cerme di dusun srunggo, imogiri bantul sekitar 25km dari kota bantul nama srunggo diambil dari seorang kyai yang pada zaman dahulu telah membuka hutan dan mendirikan perkampungan didaerah tersebut. Kyai itu bernama Suro Onggo. Suro artinya berani dan Onggo artinya hutan, jadi orang yang berani tinggal seorang diri di hutan (kaya Tarzan aja ya)

Goa cerme sendiri memiliki sejarah panjang yang merupakan tempat para sembilan wali (wali songo) berkumpul dan bersemedi.

Master: ”yip..ikut masuk ke dlm goa ga??”
Toyip: ”ngga ahh...males gw”
Master: “ya udh, loe aja john temenin gw ya!!!”
John: “ora gelem mas” gw mending tunggu disini aja…
Master: “kenapa loe semua?, pada takut ya???”
Toyip & John: ”kita bukannya takut, tapi kita ga berani hehehehehe...”
Master: ”ahh...sama aja itu mah”

Akhirnya Cuma master krimbadlah yang bertulang besi dan berotot baja (mang gatot subroto eh salah gatot kaca) yang berani menerima tantangan memasuki goa cerme.







Petualangan yang tak terlupakan...!!!! Percayalah baru pertama kali pengalaman ini master alami, menelusuri goa cerme, dengan bantuan penerangan master dapat menelusuri goa sambil menikmati keindahan stalagtit dan stalagmit ditambah bebatuan yang selain bentuknya unik juga berkilau serta aliran air di dalam goa yang ketinggiannya bisa mencapai dada orang dewasa, bau di dalam doa juga macem-macam kadang wangi kembang, kadang bau kemenyan dan bau-bau aneh lainnya, panjang goa kita2 1,2km maka di perlukan 1,5jam dengan berjalan kaki menelusuri goa cerme ini.

Oouuhhh, master kecapean juga ternyata:



Bagi master memasuki goa ini seakan memasuki "lain dunia" uppss seperti lagunya PADI nih...
Dunia yang bener-bener baru mendebarkan dan penuh misteri (memang terdengar lebay ya...tapi ini beneran suer deh)









Berjalan dan berjalan terus, dan kemudian....master melihat sebuah cahaya.... (cahaya mata, PADI) itulah tanda-tanda kehidupan...Huuffffhhh...seneng banget, secara udah 350th di dalem goa (emangnya belanda waktu ngejajah RI)





Tiket+sewa senter+guide+retribusi lokal 40rb

ada tambahan biaya krn gw ga bawa celana pendek ama sendal jepit 28rb

Note: di dalem goa sendal gw ilang ampe 5x tapi selalu berhasil gw temukan, tapi pas kacamata gw jatuh ke dalam air dan walaupun layaknya gw sudah menjadi penyelam propesional ga ketemu juga tuh kacamata CUMI kan..!?! cukup miris

Mirota Batik & rumah batik

Keramahan adalah salah satu ciri khas bangsa kita betul..??. Komunikasi yang nyambung dan interaktif, itu bisa jadi satu ciri. Nah, batik bisa jadi cara kita untuk menambah kesan ramah.

mirota rame betul deh ampe desek-desekan, gw putuskan lanjut ke rumah batik aja deh di Jl. Nogosari Kidul No. 2 ga jauh ko dari malioboro, Tapi Busseettt.....harganya mahal bener euy.., hampir aja jantung gw meledug (loe kata kompor minyak tanah!), bisa gulung tiker nih kalo gw beli semua yg gw mau, untung gw selalu inget kata2nya om safir senduk garpu ”selalu bedakan antara keinginan dan kebutuhan” jadi gw memutuskan untk beli satu batik aja yg udah gw liatin dan sepertinya gw telah jatuh cinta sama mba SPG nya eh salah sama model batiknya.

Gw: "mba ini ukuran yang gw pake XL ya??”....
SPG: ”Itu L mas”
Gw: "Ko keliatan kebesaran mba??"
SPG: "Gak kali mas, pas kok. Malah kelihatan makin ganteng" Ujarnya sambil senyum2 najongnya.
Gw: "ahh.. Basi loe mba, rayuan loe standar. Ya udah deh gw ambil ini, langsung gw pake aja sekalian"
SPG: "Tuh kan bener kata saya, Masnya makin ganteng jadinya." (mungkin karena dia liat tampang gw yang bitchy dan nakal namun tetap eksotis hahaha)
Gw : ”yeee…baru liat artis ibukota ya mba??”
SPG "......"


masih jam 9 malem gw cabut ke alun-alun selatan lagi, tapi tiba-tiba hujan turun lagi, yang ada gw basah kuyup jadinya dan kembali ke hotel tercinta.
setelah jam 1/2 11an malem gw cabut dengan berjalan kaki sendirian ke angkringan buat minum kopi joss dan tentunya makan malem.






 

Hari ke 3 28 Maret 2011

Jangan lupa sarapan, karena sarapan memberikan sumber energi.nah gw pilih nasi goreng aja deh, asli nasi goreng buatan hotelnya kata gw mah biasa aja rasanya....


jam 8:15am gw cabut ke gudeg bu Djum di Jl. Wijilan buat di bawa sebagai tanda mata, dan berharap ketemu lagi ama cucunya, tapi lom dateng deh kayanya, lanjut ke Jl. Pathuk tempat produksi bakpia 25

Mba bakpia: "selamat datang mas di pabrik bakpia 25 kami"
gw: "iya mba terima kasih" ini berapa bakpianya?
mba bakpia: "yang isi berapa mas?"
gw: "yang kosong ada?"
mba bakpia: "hehehe...ndak ada toh mas" "disini ada isi 15 dan isi 20"
mba bakpia: "atau mas mau liat cara pembuatannya? marih saya anter ke dalem!!
gw: "boleh mba"


lagi asik-asiknya gw liat-liat cara pembuatan bakpia tiba-tiba salah satu karyawannya:

mas bakpia: "dari mana mas?"
gw:"dari jakarta mas"
mas bakpia: "masnya nyanyi ya di acara "karnaval SCTV"????(langsung pekerja yang lain sontak melihat ke arah gw semua hahaha..)
gw: "ngga mas"
mas bakpia "ahh...yang bener mas"
gw: (gw kerjain aja deh sekalian) "iya deh mas" padahal jangan kata nyanyi gw, ngelamun aja gw fals apalagi nyanyi hahahaha.....


langsung buru-buru deh gw beli bakpia dan langsung cabut daripada nanti gw di minta foto bareng dan tanda tangan, gila aja ada 40 org karyawan tetap dan 60 karyawan kontrak tuh.

balik ke hotel lagi, karena cuaca lagi ga bersahabat, selama gw berada di yogya cuaca emang kadang ga menentu kadang bersahabat, kadang musuhan, kadang panasnya amit-amit, kadang ademnya enak bener. jadi sebenarnya gw kehilangan 3 lokasi: Borobudur, Ulen Sentalu, Tarumartani Pabrik Cerutu

jam 10.20am gw cabut dari hotel menuju bandara adisucipto untuk terbang kembali ke jakarta, tapi sebelumnya gw makan dulu di Jl. Laksda Adisucipto Km berapa gw lupa namanya "Bakmi Jowo Pak Gino" gw pesen mie goreng jawa ama teh manis panas dan rasanya itu lho enak deh, walaupun warnanya kurang menarik bahkan cendrung pucet karena kurang kecap, tapi tetep manis rasanya dan ladanya sangat kental terasa di lidah, serta cara memasaknya dengan areng maka gw rekomen deh makan disini
total 11rb


Akhirnya, terima kasih buat sobatpadi yang telah meluangkan waktunya yang sangat berharga untuk membaca dan menelusuri jejak-jejak langkah kami, kami sadar masih banyak kekurangan disana-sini dalam membuat suatu memoar yang menarik, untuk itu dengan segala kerendahan hati, dengan tangan terbuka serta lapang dada kami menerima segala bentuk kritikan yang membangun , nasehat, wejangan, maupun nasi bungkus dengan senang hati.
Bila boleh memilih, tentu kami akan memilih untuk tinggal di salah satu kota yang kami cintai ini. Namun apa daya, terkadang kita harus meninggalkan sesuatu yang kita cintai untuk semakin menambah cinta kita.



Dan
Izinkanlah aku untuk slalu pulang lagi
Bila hati mulai sepi tanpa terobati..
Sayup-sayup terdengar lagu “Yogyakarta”nya KLA Project..


Salam Teristimewa dari Yogyakarta
Toyip, Master & John


Read More……